Alfaqih Warsono
إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ
وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ
يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ
أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى سَيِّدِنَا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْن.
اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى سَيِّدِنَا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْن.
أَمَّابَعْدُ ، فَيَا أَيُّهَاالْحَاضِرُوْن رحمكم الله إِتَّقُواالله
كَمَا قَالَ اللهُ تَعَالَى. أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْم. يَاأَيُّهَا
الّذَيْنَ آمَنُوْا اتَّّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ
وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.
Mengawali khutbah Jumat kali ini, marilah kita senantiasa
memperbaharui, meningkatkan dan memperbaiki keimanan dan ketaqwaan kepada Allah
SWT dengan sebaik-baiknya, tanpa niat sedikitpun untuk ingkar kepada Allah SWT.
Ma’asyiral muslimin, Saat ini adalah saat dimana Allah
menurunkan hujan ke bumi. Hujan yang diturunkan Allah, di samping sebagai
nikmat juga ada yang sebagai ujian adzab berupa bencana. Manusia, termasuk umat
Islam, dalam menyikapi itu semua, ada yang tetap istiqomah dalam ketaqwaan dan
ada pula yang kufur/ingkar. Padahal kita diperintah oleh Allah untuk tetap
mensyukuri segala pemberian Allah.
وَأَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ
Dan terhadap ni'mat Tuhanmu maka hendaklah kamu
menyebut-nyebutnya (dengan bersyukur). (Ad Dhuha [93]: 11)
Mengapa kita bersyukur atas nukmat Allah meski dalam situasi
dan kondisi yang tidak menyenangkan atau mungkin tidak disukai?
Karena sesungguhnya manfaat dari bersyukur itu lsngdung
terasa atau tidak langsung terasa akan kembali kepada diti mereka sendiri.
Sebagai mana Allah berfirman dalam QS Luqman [31]:12,
وَلَقَدْ آتَيْنَا لُقْمَانَ الْحِكْمَةَ أَنِ
اشْكُرْ لِلَّهِ وَمَن يَشْكُرْ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ
اللَّهَ غَنِيٌّ حَمِيدٌ
Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman,
yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada
Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa
yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha
Terpuji".
Begitu juga dalam ayat lain QS Ibrahim [14]: 7, Allah
berfirman:
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ
لأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu mema`lumkan:
"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni`mat)
kepadamu, dan jika kamu mengingkari (ni`mat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku
sangat pedih".
Jadi akibat baik dari mensyukuri nikmat Allah yang akan
kembali kepada diri orang yang bersyukur itu adalah berupa ditambahkanNya
nikmat dengan nikmat-nikmat yang lain seperti
turunnya rahmat/kasih sayang Allah kepada mereka, tambahan intensitas
dan frekwensi turunnya nikmat, keberkahan dari nikmat itu, dan sebagainya.
Sementara akibat buruk dari mengingkari nikmat Allah itu
adalah adzab dan bencana yang akan menimpa mereka, berupa dicabutnya keberkahan
dari nikmat yang telah diberikan kepada mereka, dicabutnya rahmat / kasih
sayang sehingga timbul rasa tidak senang, dan dikurangiNya atau bahkan
dihapusnya intensitas turunnya nikmat lain dari mereka.
Allah maha Rahman maha rahim, menyuruh kita untuk tidak lupa
dan ingkar kepada Allah, agar tidak mengalami kerugian.
وَمَا بِكُم مِّن نِّعْمَةٍ فَمِنَ اللّهِ
ثُمَّ إِذَا مَسَّكُمُ الضُّرُّ فَإِلَيْهِ تَجْأَرُونَ ﴿٥٣﴾ ثُمَّ إِذَا كَشَفَ
الضُّرَّ عَنكُمْ إِذَا فَرِيقٌ مِّنكُم بِرَبِّهِمْ يُشْرِكُونَ ﴿٥٤﴾
لِيَكْفُرُواْ بِمَا آتَيْنَاهُمْ فَتَمَتَّعُواْ فَسَوْفَ تَعْلَمُونَ ﴿٥٥﴾
053. Dan apa saja
ni`mat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya), dan bila kamu
ditimpa oleh kemudharatan, maka hanya kepada-Nya-lah kamu meminta pertolongan.
054. Kemudian apabila Dia telah menghilangkan kemudharatan
itu daripada kamu, tiba-tiba sebahagian daripada kamu mempersekutukan Tuhannya
dengan (yang lain),
055. biarlah mereka mengingkari ni`mat yang telah Kami
berikan kepada mereka; maka bersenang-senanglah kamu. Kelak kamu akan
mengetahui (akibatnya).
(QS An Nahl [16]:53-55.)
وَإِذَا مَسَّكُمُ الْضُّرُّ فِي الْبَحْرِ
ضَلَّ مَن تَدْعُونَ إِلاَّ إِيَّاهُ فَلَمَّا نَجَّاكُمْ إِلَى الْبَرِّ
أَعْرَضْتُمْ وَكَانَ الإِنْسَانُ كَفُوراً ﴿٦٧﴾ أَفَأَمِنتُمْ أَن يَخْسِفَ
بِكُمْ جَانِبَ الْبَرِّ أَوْ يُرْسِلَ عَلَيْكُمْ حَاصِباً ثُمَّ لاَ تَجِدُواْ
لَكُمْ وَكِيلاً ﴿٦٨﴾ أَمْ أَمِنتُمْ أَن يُعِيدَكُمْ فِيهِ تَارَةً أُخْرَى
فَيُرْسِلَ عَلَيْكُمْ قَاصِفا مِّنَ الرِّيحِ فَيُغْرِقَكُم بِمَا كَفَرْتُمْ
ثُمَّ لاَ تَجِدُواْ لَكُمْ عَلَيْنَا بِهِ تَبِيعاً ﴿٦٩﴾
067. Dan apabila
kamu ditimpa bahaya di lautan, niscaya hilanglah siapa yang kamu seru kecuali
Dia. Maka tatkala Dia menyelamatkan Kamu ke daratan, kamu berpaling. Dan
manusia adalah selalu tidak berterima kasih.
068. Maka apakah kamu merasa aman (dari hukuman Tuhan) yang
menjungkir balikkan sebagian daratan bersama kamu atau Dia meniupkan (angin
keras yang membawa) batu-batu kecil? dan kamu tidak akan mendapat seorang
pelindungpun bagi kamu,
069. atau apakah kamu merasa aman dari dikembalikan-Nya kamu
ke laut sekali lagi, lalu Dia meniupkan atas kamu angin taupan dan
ditenggelamkan-Nya kamu disebabkan kekafiranmu. Dan kamu tidak akan mendapat
seorang penolongpun dalam hal ini terhadap (siksaan) Kami.
(QS Al Isra [17]: 67-69)
Fenomena yang sekarang terjadi harus disikapi dengan kembali
kepada ketaatan dan ketaqwaan yang tinggi, yang ikhlash kepada Allah SWT. Semua
dianalisis dengan pendekatan keimanan yang kuat. Kuncinya adalah banyak
bersyukur dan jangan ingkar, serta istiqomah dalam melakukan ketaatan. Karena
bersyukur yang hakiki adalah dengan melakukan ketaatan kepada Nya dengan
ikhlash.
Mudah-mudahan Allah SWT memberikan kekuatan lahir dan bathin
serta hidayah kepada kita untuk senantiasa mensyukuri nikmatNya dengan jalan
meningkatkan bentuk pengabdian dan ketaatan kepada Allah yang tinggi. Sehingga
bencana benar-benar dijauhkan dari kita semua. Amin
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ
وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ
قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ
Arsip, disampaikan dalam khutbah Jumat di Masjid
baiturrahman Dermayu, Sindang, 18 January 2013.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.