Jumat, 18 Januari 2013

BERCERMIN DENGAN MUSIBAH BADAI SANDY AMERIKA

Alfaqih Warsono







إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن. أَمّا بَعْدُ ...
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
Mari kita bersyukur kepada Allah atas semua fasilitas yang telah diberikanNya kepada kita dalam hidup dalam kehidupan dunia ini. Manifestasi rasa syukur itu mari kita wujudkan dalam bentuk penghambaan, peribadatan dan amal shalih yang nyata dan sungguh-sungguh. Itulah bentuk taqarrub dan taqwa kepada Allah SWT.
Hadirin, baru-baru ini kita kita disuguhkan berita yang mengharukan dan menyedihkan sebagaimana dikhabarkan oleh :
Juga  dunia.news.viva.co.id/ : Badai Sandy Menerjang, 31 Tewas di AS dan Kanada - VIVAnews Badai Sandy menghantam daratan Amerika Serikat dan Kanada, menjelang Selasa 30 Oktober 2012 waktu setempat.  
Bagi orang yang beriman kepada Allah SWT. tentunya memahami, bahwa semua kejadian ini bukanlah hanya merupakan peristiwa alam semata. Akan tetapi, sudah seharusnya mereka meyakini dan menyadari bahwa semua ini ada kaitanya dengan segala apa yang telah dilakukan manusia itu sendiri. Semua ini erat kaitanya dengan segala dosa & Kemaksiatan yang dilakukan.
Allah tidak akan pernah mendzolimi atau merusak suatu negeri, bila mana penduduk yang ada dalam negara itu selalu berbuat kebaikan. 
وَمَا كَانَ رَبُّكَ لِيُهْلِكَ الْقُرَى بِظُلْمٍ وَأَهْلُهَا مُصْلِحُونَ ﴿١١٧﴾
"Dan Tuhanmu sekali-kali tidak akan membinasakan negeri-negeri secara dzalim, sedang penduduknya orang-orang yang beriman," ( QS. Hud ; 117 )
Dalam ayat lain Allah SWT menyatakan :
فَكُلّاً أَخَذْنَا بِذَنبِهِ فَمِنْهُم مَّنْ أَرْسَلْنَا عَلَيْهِ حَاصِباً وَمِنْهُم مَّنْ أَخَذَتْهُ الصَّيْحَةُ وَمِنْهُم مَّنْ خَسَفْنَا بِهِ الْأَرْضَ وَمِنْهُم مَّنْ أَغْرَقْنَا وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيَظْلِمَهُمْ وَلَكِن كَانُوا أَنفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ ﴿٤٠﴾
"Maka masing-masing mereka itu Kami siksa disebabkan dosanya, di antara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil dan diantara mereka ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, dan diantara mereka ada yang Kami benamkan kedalam bumi, dan di antara mereka ada yang Kami tenggelamkan, dan Allah sekali-kali tidak hendak manganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri," ( QS. al-Ankabut; 40 ).

Hadirin,
Secanggih apapun teknologi yang digunakan manusia, dan sehebat apapun metode yang ditawarkan, sunguh semua itu tidak akan mampu mencegah kehendak Allah SWT untuk mendatangkan musibah ini. Mengapa demikian..? karena sesungguhnya Allah SWT sudah menawarkan satu metode yang akan mampu menghentikan segala musibah yang ada dan menggantinya dengan barakah dari sisi-Nya. Metode yang ditawarkan Allah tersebut adalah Iman dan Takwa.
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آمَنُواْ وَاتَّقَواْ لَفَتَحْنَا عَلَيْهِم بَرَكَاتٍ مِّنَ السَّمَاءِ وَالأَرْضِ وَلَـكِن كَذَّبُواْ فَأَخَذْنَاهُم بِمَا كَانُواْ يَكْسِبُونَ ﴿٩٦﴾
QS. Al-a'raf[7]: 096. Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.
Firman Allah diatas mengandung perintah agar kita bertakwa kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa. Atau dalam bahasa lain, bahwa kita diperintah untuk takut kepada Allah dengan makna takut yang sebenarnya.
Takut kepada Allah bukan berarti kita harus bersembunyi, menghindari atau bahkan menjauh dari Allah SWT. Akan tetapi takut yang dimaksud disini adalah bahwa kita berusaha sekuat tenaga untuk mendekat dan berharap hanya kepada Allah. Dan sebaliknya, kita sangat dilarang untuk takut dan berharap kepada siapapun selain Allah itu sendiri.
جَزَاؤُهُمْ عِندَ رَبِّهِمْ جَنَّاتُ عَدْنٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَداً رَّضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ ذَلِكَ لِمَنْ خَشِيَ رَبَّهُ ﴿٨﴾
AlBayyinah [98]: 008. Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga `Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepadaNya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya.

Hadirin,
Sebenarnya begitu banyak karunia Allah yang telah tercurah semenjak kita lahir sampai saat ini. Maka sangatlah wajar jika Allah SWT selalu mengingatkan akan hal itu dengan firman-Nya :
فَبِاَيِّ الآءِرَبِّكُــمَا تُكَــذِّبَنِ
"Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan …?"

 Kurang lebih 31 kali Allah mengulangi kalimat tersebut yang tertuang dalam surah Ar-Rahman, tentunya hal ini mengandung maksud untuk mengingatkan manusia.
Namun demikian, mengapa kebanyakan kita masih belum sadar akan kewajiban kita sebagai hamba. Kebanyakan kita masih mengingkari perintah-Nya. Kebanyakan kita masih enggan untuk mengingat-Nya. Bahkan kebanyakan kita masih belum bisa mensyukuri akan segala karunia-Nya dan terus bergelimang dengan kemaksiatan serta kedzoliman yang pada akhirnya berakibat bertambah jauhnya kita dengan Allah SWT.
Peristiwa BADAI yang terjadi akhir-akhir ini mungkin dimaksudkan agar manusia kembali ke jalan Allah. Mengabdi kepada Nya. Dan menjadi pelajaran bagi bangsa lain (termasuk Indonesia) untuk tidak mencoba kufur kepada Allah satu kalipun
قَدْ خَلَتْ مِن قَبْلِكُمْ سُنَنٌ فَسِيرُواْ فِي الأَرْضِ فَانْظُرُواْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُكَذَّبِينَ
Ali Imran [3]:137. Sesungguhnya telah berlalu sebelum kamu sunnah-sunnah Allah; karena itu berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul).
قُلْ سِيرُواْ فِي الأَرْضِ ثُمَّ انظُرُواْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُكَذِّبِينَ ﴿١١﴾
Al Anam[6]: 011. Katakanlah: "Berjalanlah di muka bumi, kemudian perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan itu".
فَجَعَلْنَاهَا نَكَالاً لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهَا وَمَا خَلْفَهَا وَمَوْعِظَةً لِّلْمُتَّقِينَ ﴿٦٦﴾
AlBaqarah [2]: 066. Maka Kami jadikan yang demikian itu peringatan bagi orang-orang di masa itu, dan bagi mereka yang datang kemudian, serta menjadi pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa
وَمَا يَسْتَوِي الْأَعْمَى وَالْبَصِيرُ وَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَلَا الْمُسِيءُ قَلِيلاً مَّا تَتَذَكَّرُونَ ﴿٥٨﴾
AlGhafir[40]: 058. Dan tidaklah sama orang yang buta dengan orang yang melihat, dan tidaklah (pula sama) orang-orang yang beriman serta mengerjakan amal saleh dengan orang-orang yang durhaka. Sedikit sekali kamu mengambil pelajaran.
فَجَعَلْنَاهُمْ سَلَفاً وَمَثَلاً لِلْآخِرِينَ ﴿٥٦﴾
Az Zukhruf[43]: 056. dan Kami jadikan mereka sebagai pelajaran dan contoh bagi orang-orang yang kemudian.

Mudah-mudahan Allah membukakan mata hati kita untuk memahami semua scenario Allah dengan berbagai musibah yang ditampakkan kepada kita sebagai media meningkatkan keimanan. Dan mudah-mudahan Allah memberikan kekuatan untuk dapat mengikuti petunjukNya. Amin
بارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ

(Arsip, disampaikan di Masjid Al Ikhlash AKPER Pemda Indramayu)
.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.