Alfaqih Warsono
السلام عليكم ورحمة
الله وبركاته
الحمد لله نَحْمَدُهُ و نَسْتَعِيْنُ بِهِ و نَسْتَرْشِدُهُ
و نَعُوْذُ بِهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا و سَيِّئاَتِ أعْمَالِناَ ، مَنْ يَهْدِهِ
اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ ، وَ مَنْ يُضْلِلْ فَلَنْ تَجِدَ لَهُ وَلِياًّ مُرْشِداً
، و أشْهَدُ أنْ لاَ إلَهَ إلاَّ الله وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَه ، إقْرَاراً بِرُبُوْبِيَّتِهِ
وَ إرْغَاماً لِمَنْ جَحَدَ بِهِ وَكَفَرَ، و أشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنا مُحَمَّداً صلى
الله عليه وسلم رَسُوْلُ اللهِ سَيِّدُ الْخَلْقِ وَ الْبَشَرِ ، مَا اتَّصَلَتْ عَيْنٌ
بِنُظُرٍ أَوْ سَمِعَتْ أُذُنٌ بِخَبَرٍ ، اللهم صَلِّي وَسَلِّمْ وَ بَارِكْ عَلَى
سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِهِ وَ أصْحَابِهِ وَ ذُرِّيَّتِهِ وَ مَنْ تَبِعَهُ
ذِيْ إحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ ،
أما بعد، فياأيها الناس اتقواالله، كما قال الله: أعوذ
بالله من الشيطان الرجيم،
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اتَّقُواْ اللّهَ حَقَّ
تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ
Mari
kita merenung, mengevaluasi kadar keimanan & ketaatan kita. Apakah kadar
keimanan dan ketaqwaan kita masih jauh dari harapan ataukah sudah sesuai
harapan. Jika kadar keimanan dan ketaqwaan kita masih jauh dari harapan, maka
hendaklah kita perbaiki sesuai kamampuan kita dan jia sdh sesuai hendaklah kita
tingkatkan kea rah keimanan dan ketaqwaan yang lebih ikhlas dan lebih baik.
Setiap
manusia tidak akan luput dari kesalahan dan dosa. Baik itu disengaja ataupun
tidak, baik itu dosa kecil maupun besar. Namun kita kita tidak menjadikannya
tak berdaya dan sampai akhirnya malas berbakti kepada Allah. Terlebih jika kita
sampai membentuk opini baru, seperti: “kenapa pula kita susah-susah taat ibadah
kepada Allah, kalau akhirnya tetap saja kita berdosa dan orang berdosa
tempatnya di neraka?”. Nau’udzu billah.
Ketahuilah
bhw Allah Maha Pengasih Maha Penyayang, Maha Pengampun maha Penerima Taubat
hambanya yang mau berbenah diri. Rasulullah SAW mengajari kita untuk banyak
berdzikir, bristighfar, bersholawat, bersedekah. Semua itu agar kita diampuni
dosanya.
Banyak
cara agar dosa-dosa kita diampuni yang diajarkan oleh Allah dan rasulNya.
Beberapa diantaranya khotib sampaikan pada kesempatan mimbar jumat ini.
1. 1. Jauhi
dosa besar (seperti syirik, durhaka kepada orang tua, membunuh, meminum khamar,
zina, sumaph palsu, meninggalkan sholat, dll.) seperti yang disebutkan dalam
kitan alKaba-ir karya Ad Dzahabi.
Allah berfirman:
إِن تَجْتَنِبُواْ كَبَآئِرَ
مَا تُنْهَوْنَ عَنْهُ نُكَفِّرْ عَنكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَنُدْخِلْكُم مُّدْخَلاً
كَرِيماً
(QS AnNisa/4:031). Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar
di antara dosa-dosa yang dilarang kamu mengerjakannya, niscaya Kami hapus
kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosamu yang kecil) dan Kami masukkan kamu ke tempat
yang mulia (surga).
Syarat ini hendaknya senantiasa kita tempatkan di
hadapan kita agar menjadi Penahan bagi kita dari melakukan dosa yang lain.
2. 2. Lakukan
ketaatan yang istiqomah kepada Allah setiap hari, seperti sholat fardhu. Nabi T bersabda:
أَرَأَيْتُمْ لَوْ أَنَّ
نَهَرًا بِبَابِ أَحَدِكُمْ يَغْتَسِلُ فِيْهِ كُلًّ يَوْمٍ خَمْسًا. مَا تَقُوْلُ
ذَلِكَ يُبْقِيْ مِنْ دَرَنِهِ؟ قَالُوْا لاَ يُبْقِيْ مِنْ دَرَنِهِ شَيْئًا.
قَالَ فَذَلِكَ مِثْلُ الصَّلَوَاتِ الْخَمْسِ، يَمْحُواللهُ بِهِ الْخَطَايَا.
(متفق عليه)
Apa pendapatmu, jika sekiranya ada sungai di depan pintu rumah salah
seorang diantaramu, lalu mandi di dalamnya 5 kali setiap hari. Apakah masih ada
kotoran yang tertinggal? Para sahabat menjawab: tidak ada sedikitpun kotoran
yang tersisa. Nabi bersabda: itulah perumpamaan sholat 5 waktu yang
dilaksanakan, Allah menghapus kesalahan/dosa karenanya.
3. 3. Lakukan
kewajiban rutin setiap pekan, yaitu sholat Jumat. Rasulullah bersabda :
لاَيَغْسِلُ
رَجُلٌ يَوْمَ الْجُمْعَةِ وَيَتَطَهَّرُ مَااسْتَطَاعَ مِنَ الطُّهُوْرِ
وَيَدَّهِنُ مِنْ دُهْنِهِ وَيَمَسُّ مِنْ طِيْبِ بَيْتِهِ، ثُمَّ يَخْرُجُ فَلاَ
يُفَرِّقُ بَيْنَ اثْنَيْنِ، ثُمَّ يُصَلِّي مَا كَتَبَ اللهُ لَهُ، ثُمَّ
يُنْصِتُ إِذَا تَكَلَّمَ الإِيْمَامُ، إِلاَّ غُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ
الْجُمْعَةِ الأُخْرَى. (رواه البخارى)
Tidak ada orang yang mandi pada hari Jumat dan bersuci
sesuai kemampuannya dan memakai minyak rambut dan memakai minyak wangi yang ada
di rumahnya, lalu pergi ke mesjid dan tidak memisahkan antara dua orang (yang sedang
duduk), lalu shlolat (tahiyyatul masjid), kemudian diam ketika imam berkhutbah,
melainkan diampuni dosanya antara jumat itu sampai jumat yang akan datang.
4. 4. Ada
pula yang berbentuk ibadah tahunan, seperti puasa Romadhon dan haji. Keduanya bias
menjadi penghapus dosa kecil yang dilakukannya sepanjang ia sungguh-sungguh dalam
memenuhi ketaatan kepada Allah.
Rasulullah bersabda :
مَنْ حَجَّ فَلمْ يَرْفُثْ
وَلَمْ يَنْصُقْ، رَجَعَ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ. (متفق عليه)
Barangsiapa yang berhaji lalu tidak berbicara keji dan
tidak melakukan perbuatan fasik, maka ia akan kembali seperti saat ia baru
dilahirkan ibunya (yakni diampuni dosanya).
5. 5. Diantara
amalan yang bisa menghapus dosa, ada yang tidak terikat waktu, seperti berbuat
baik kepada makhluk Allah, melakukan amar ma’ruf nahi mungkar. Allah berfirman :
إِنَّ الْحَسَنَاتِ
يُذْهِبْنَ السَّـيِّئَاتِ
Sesungguhnya kebaikan-kebaikan dapat/akan menghapus
kesalahan-kesalahan (dosa). (QS Hud/11: 114)
6. 6. Memaafkan
dan berlapang dada kepada orang lain.
Allah berfirman:
Allah berfirman:
وَلْيَعْفُوا
وَلْيَصْفَحُوا أَلَا تُحِبُّونَ أَن يَغْفِرَ اللَّهُ لَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ
رَّحِيمٌ
(QS AnNur/24: 022). … dan hendaklah mereka mema`afkan dan
berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah
adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Namun demikian, apa yang khatib
sampaikan ini tidak dijadikan sebagai alat atau alas an untuk bebas melakukan
dosa dan pelanggaran syariat dengan dalih ada amalan yang dapat menghapus
dosa-dosa kita. Sebab Allah hanya akan mengampuni dan menerima taubat hambaNya yang
bersungguh-sungguh (tidak mempermainkan Allah).
وَمَن تَابَ وَعَمِلَ صَالِحاً فَإِنَّهُ يَتُوبُ إِلَى
اللَّهِ مَتَاباً
(QS AlFurqan/25: 071). Dan orang yang bertaubat dan mengerjakan amal
saleh, maka sesungguhnya dia bertaubat kepada Allah dengan taubat yang
sebenar-benarnya.
Mudah-mudahan Allah memberikan hidayah kepada kita
untuk tetap istiqomah menjalankan syariat Allah dan dijauhkan dari bujuk rayu
syetan sehingga kita terjerumus dalam melakukan dosa.
بارك
الله لي ولكم.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.