Kamis, 23 Oktober 2014

Hikmah Hijrah Zaman Modern

Alfaqih Warsono



Hikmah Hijrah Zaman Modern

الحمد لله ربِّ العالمين والْعاقِبَةُ لِلْمُتَّقين ولا عُدْوَانَ إلَّا عَلى الظَّالمِين وأشهدُ أنْ لاَ إلهَ إلاالله وحدهُ لا شريك له ربُّ الْعالمين وإلَهُ المُرْسلين وقَيُّوْمُ السَّمواتِ والأَرَضِين وأشهد أنَّ محمدا عبده ورسوله المبعوثُ بالكتابِ المُبين الفارِقِ بَيْنَ الهُدى والضَّلالِ والْغَيِّ والرَّشادِ والشَّكِّ وَالْيَقِين والصَّلاةُ والسَّلامُ عَلى حَبِْيبِنا و شَفِيْعِنا مُحمَّدٍ سَيِّدِ المُرْسلين و إمامِ المهتَدين و قائِدِ المجاهدين وعلى آله وصحبه أجمعين

فياأيها المسلمون أوصيكم وإياي بتقوى الله عز وجل والتَّمَسُّكِ بهذا الدِّين تَمَسُّكًا قَوِيًّا. فقال الله تعالى، أعوذ بالله من الشيطان الرجيم “يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ، وقَالَ اللَّهُ تَعَالَى : فَالَّذِينَ هَاجَرُواْ وَأُخْرِجُواْ مِن دِيَارِهِمْ وَأُوذُواْ فِي سَبِيلِي وَقَاتَلُواْ وَقُتِلُواْ لأُكَفِّرَنَّ عَنْهُمْ سَيِّئَاتِهِمْ وَلأُدْخِلَنَّهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الأَنْهَارُ ثَوَاباً مِّن عِندِ اللّهِ وَاللّهُ عِندَهُ حُسْنُ الثَّوَابِ
   
Hadirin Jama’ah Shalat Jum’at yang dimuliakan Allah,

Dengan keimanan yang ada pada diri kita, marilah kita senantiasa bertakwa kepada Allah SWT. dengan takwa yang sebenar-benarnya dan setulus-tulusnya, takwa dengan menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya. Dengan takwa ini Insya Allah Ia akan mengampuni semua dosa kita, sebagaimana Allah SWT berfirman dalam QS. Ath-Thalaq : 5

ذَلِكَ أَمْرُ اللَّهِ أَنزَلَهُ إِلَيْكُمْ وَمَن يَتَّقِ اللَّهَ يُكَفِّرْ عَنْهُ سَيِّئَاتِهِ وَيُعْظِمْ لَهُ أَجْراً ﴿٥﴾
Itulah perintah Allah yang diturunkan-Nya kepada kamu; dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan menghapus kesalahan-kesalahannya dan akan melipat gandakan pahala baginya.
Peningkatan taqwa adalah merupakan hakikat HIJRAH yang sebenarnya yang relevan bagi kita umat Islam di zaman modern ini. Hijrah meninggalkan segala sesuatu yang dilarang oleh Allah menuju kepada yang diperintahkanNya. Sikap hijrah ini telah disinyalir oleh Rasulullah  saw.  dalam sabdanya:
 الْمُهَاجِرُ مَنْ هَاجَرَ مَا نَهَى اللهُ عَنْهُ
Artinya : "Orang yang berhijrah ialah orang yang meninggalkan apa-apa yang dilarang oleh Allah."
Di samping itu, hijrah memiliki dimensi makna lain yang perlu kita renungkan, antara lain:
Pertama, hijrah merupakan perjalanan memperthankan keimanan.
Karena iman para sahabat sudi meninggalkan kampung halaman, meninggalkan harta benda mereka, berpisah dengan orang yang dicintainya yang berbeda akidah. Iman yang mereka pertahankan melahirkan ketenangan dan ketentraman batin. Itulah mengapa sebabnya para sahabat mau berjalan di gurun pasir yang panas. Mereka melakukan perjalanan dari Mekkah menuju Madinah dengan bekal iman, menghindari pemurtadan, pengkafiran, dan pemusyrikan akidah.

Iman berfungsi untuk memberi motivasi dan menjadikan segala bentuk ibadah dan amal sholeh lainnya dilakukan dengan sungguh-sungguh, karena yakin akan beroleh pahala yang besar
وَمَا أَمْوَالُكُمْ وَلَا أَوْلَادُكُم بِالَّتِي تُقَرِّبُكُمْ عِندَنَا زُلْفَى إِلَّا مَنْ آمَنَ وَعَمِلَ صَالِحاً فَأُوْلَئِكَ لَهُمْ جَزَاء الضِّعْفِ بِمَا عَمِلُوا وَهُمْ فِي الْغُرُفَاتِ آمِنُونَ ﴿٣٧﴾
QS Saba [34: 037]. Dan sekali-kali bukanlah harta dan bukan (pula) anak-anak kamu yang mendekatkan kamu kepada Kami sedikitpun; tetapi orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh, mereka itulah yang memperoleh balasan yang berlipat ganda disebabkan apa yang telah mereka kerjakan; dan mereka aman sentosa di tempat-tempat yang tinggi (dalam surga).
Iman juga berfungsi untuk mengendalikan nafsu. Nafsu biasanya membawa manusia kpd kejahatan dan kesalahan, kecuali jika dibarengi dg akal keimanan.
وَمَا أُبَرِّئُ نَفْسِي إِنَّ النَّفْسَ لأَمَّارَةٌ بِالسُّوءِ إِلاَّ مَا رَحِمَ رَبِّيَ إِنَّ رَبِّي غَفُورٌ رَّحِيمٌ ﴿٥٣﴾
Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS Yusuf [12:053])
Sehingga jika kita menolak hijrah dalam mempertahan keimanan demi untuk menggapai materi duniawi (harta, tahta, jabatan, dll), niscaya akan turun derajat ke tataran terendah dan diancam dengan siksa yang pedih karena kedurhakaan yang dilakukannya.

Hadirin Jama’ah Shalat Jum’at yang dimuliakan Allah,

Hikmah kedua adalah hijrah merupakan perjalanan ibadah.
Pada waktu hijrah, dorongan sahabat untuk ikut tidak sama. Oleh karena itu Rasulullah SAW sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori bahwa menyatakan bahwa amal-amal perbuatan itu tergantung pada niatnya dan bagi tiap orang apa yang diniatkannya. Orang yg berhijrah menuju taat beribadah kepada Allah dan mengikuti tata cara ibadah Rasul, maka benar-benar hijrah menuju ketaatan kepada keduanya (pasti mendapat ridho dan pahala dariNya). Orang yg hijrahnya hanya untuk menggapai materi duniawi atau perempuan yang hendak dinikahi, maka hanya itu yang akan diperolehnya. (HR Bukhori no. 54)
حدثنا عيدالله بنُ مَسلَمة قال: أخبرنا مالك، عن يحيى بنِ سَعِيد، عن محمد بن إبراهيم، عن عَلْقَمة بنِ وقَّاص، عن عُمر : أَنَّ رسولَ اللهِ ص.م. قال: اَلأَعْمالُ بِالنِّـيَّةِ، ولِكُلِّ امْرِىءٍ مَا نوَى، فمَنْ كانتْ هِجرَتُهُ إلَى اللهِ ورَسُولِه فَهِجرَتُهُ إلَى اللهِ ورَسُولِه، ومَن هِجرَتُهُ لِدُنيَا يُصِيْـبُها،  أَوِ امْرَأَةٍ يتَزَوَّجُها، فَهِجرَتُهُ إلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْه. (صحيح البحارى رقم: 54)
Umat Islam yang kuantitas dan kualitas ibadahnya kepada Allah masih rendah dan tidak bagus, hendaknya menyadari dan mulai hijrah menuju kuantitas ibadah yang tinggi (yakni banyak macam ibadah yang dicontohkan Rasul yang ia lakukan) serta hijrah menuju kualitas ibadah yang bagus (yakni pelaksanaan ibadah yang dari waktu ke waktu ditingkatkan mutunya, dan lebih sungguh-sungguh)
Semangat ibadah inilah yang harus menjiwai peringatan hijrah dan langkah memasuki tahun baru hijriah seperti sekarang ini.

Hadirin Jama’ah Shalat Jum’at yang dimuliakan Allah,

Hikmah ketiga adalah hijrah merupakan perjalanan ukhuwah.

Para jamaah, kita bisa menyimak bersama bagaimana penduduk Madinah menyambut orang-orang mekkah sebagai saudara. Maka bersatulah orang-orang muhajirin dan orang Anshar sebagai saudara yang diikat oleh akidah. Dalam surah Al-Hujarat ayat 10 Allah Swt berfirman :
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ

Artinya: ”Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara.”
 
Dan kaum muhajirin dan anshar ini mendapat jaminan dari Allah akan masuk surga.  Sebagaimana dalam surah At-taubah ayat 100 Allah Swt berfirman :
وَالسَّابِقُونَ الأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالأَنصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُم بِإِحْسَانٍ رَّضِيَ اللّهُ عَنْهُمْ وَرَضُواْ عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا الأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَداً ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ

Artinya: “Dan orang-orang yang terdahulu yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik. Allah ridla kepada mereka dan mereka pun rida kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar.”
Kita hendaknya hijrah dari kebencian kpd muslim lain hanya karena kaefiyatnya berbeda dengan kita menuju kekeluargaan dan persaudaraan, saling menghormati dan menyayangi.
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّهِ لِنتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنتَ فَظّاً غَلِيظَ الْقَلْبِ لاَنفَضُّواْ مِنْ حَوْلِكَ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الأَمْرِ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّهِ إِنَّ اللّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ

QS Ali Imran [3: 159]. Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah-lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma`afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.
Hadirin Jama’ah Shalat Jum’at yang dimuliakan Allah

Itulah diantara beberapa makna hijrah, yang jika kita lakukan, niscara Allah menjadi ridho. Dan keridhoan Allah menyebabkan pelakunya aman dari siksa Allah.
فَمَن تَبِعَ هُدَايَ فَلاَ خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلاَ هُمْ يَحْزَنُونَ
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بما فيه مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وتقبل اللهُ مِنِّى ومِنْكم تِلاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْم.  وَقُل رَّبِّ اغْفِرْ وارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَاحِمِيْن.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.