Alfaqih Warsono
Faktor-Faktor
Penyebab Bertambahnya Iman
إِنّ
الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ
مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ
مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ
اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اَللهُمّ صَلّ
وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ
إِلَى يَوْمِ الدّيْن. أمّا بعد: أيُّهَا الْحاضِرُوْن رحمكم الله إِتَّقُوااللهَ.
قال اللهُ : اعوذ بالله من الشيطان الرجيم، يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا
اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
Mengenal
faktor-faktor kembang kempisnya iman sangatlah penting bagi seorang hamba sebab
iman adalah kunci kebahagiaannya di dunia dan akhirat. Maka hendaknya setiap
hamba yang ingin meraih kebahagiaan berupaya serius untuk mengetahui
faktor-faktor bertambahnya iman lalu merealisasikannya dalam kehidupan ini sehingga
imannya semakin mengakar dalam hati.
Syaikh Abdurrahman
as-Sa’di berkata, “Seorang hamba yang beriman selalu berusaha menerapkan dua
hal:
Pertama: Menguatkan fondasi-fondasi keimanan
dan cabangnya dengan mengilmui dan mengamalkannya.
Kedua: Berusaha semaksimal mungkin untuk
menangkis segala hal yang dapat mengotori imannya dan berusaha untuk
mengobatinya sebelum terlambat.
Sidang Jumat,
Allah menjadikan
segala sesuatu pasti ada sebabnya, demikian halnya dengan iman, Allah telah
menjadikan beberapa faktor bertambahnya iman dalam al-Qur’an atau melalui lisan
rasul-Nya, di antaranya adalah:
1.
Menuntut ilmu syar’i
Ini adalah faktor
yang paling penting, yaitu menuntut ilmu syar’i yang bersumber dari al-Qur’an
dan sunnah Rasulullah sesuai dengan pemahaman salaf shalih. Bertambahnya iman
dengan sebab ilmu dari sisi ketika dia keluar menuntut ilmu, duduk di majelis
ilmu, mempelajari masalah ilmu, dan mengamalkan ilmu.
Sungguh betapa banyak
ayat-ayat al-Qur’an dan hadits Nabi yang menunjukkan tentang keutamaan ilmu.
Hal itu karena ilmu adalah sarana yang mengantarkan seorang untuk beribadah
kepada Allah secara benar.
Namun, perlu
diketahui bahwa ilmu yang bermanfaat dan dianjurkan oleh syari’at adalah ilmu
yang membuahkan amal karena ilmu hanyalah sarana belaka, sedang intinya adalah
amal.
2.
Membaca al-Qur’an dan merenunginya
Ini juga faktor yang
sangat penting untuk bertambahnya iman sebab Allah menurunkan al-Qur’an kepada
para hamba-Nya sebagai petunjuk, cahaya, rahmat, dan peringatan. Oleh karena
itu, Allah mengabarkan bahwa orang-orang yang beriman apabila membaca al-Qur’an
maka akan bertambah iman mereka.
إِنَّمَا
ٱلْمُؤْمِنُونَ ٱلَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ ٱللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا
تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ ءَايَـٰتُهُۥ زَادَتْهُمْ إِيمَـٰنًۭا وَعَلَىٰ رَبِّهِمْ
يَتَوَكَّلُونَ ﴿٢﴾
Sesungguhnya
orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah
hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka
(karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakal. (QS. al-Anfâl [8]: 2)
Namun, perlu
ditandaskan bahwa maksud membaca al-Qur’an yang merupakan faktor penyubur iman
di sini bukan hanya sekadar membaca, melainkan membacanya dan memahami makna
kandungannya serta mengamalkan isinya. Oleh karena itu, Allah mengabarkan bahwa
tujuan inti al-Qur’an ini diturunkan adalah untuk dipelajari dan direnungi
bersama.
كِتَـٰبٌ
أَنزَلْنَـٰهُ إِلَيْكَ مُبَـٰرَكٌۭ لِّيَدَّبَّرُوٓا۟ ءَايَـٰتِهِۦ
وَلِيَتَذَكَّرَ أُو۟لُوا۟ ٱلْأَلْبَـٰبِ ﴿٢٩﴾
Ini adalah sebuah
kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka
memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang
mempunyai pikiran. (QS. Shâd [38]: 29)
3.
Memahami nama dan sifat Allah
Memahami nama dan
sifat Allah akan menjadikan hamba makin mengenal Allah dan takut kepada-Nya
sehingga memotivasi dirinya untuk berbuat amal ketaatan.
Seorang ulama salaf
mengatakan, “Barangsiapa semakin mengenal Allah akan semakin takut kepada
Allah.”
Contohnya, jika
seorang hamba mengetahui dari lubuk hatinya bahwa Allah Maha mendengar dan
melihat maka hal itu akan menjadikan dirinya untuk menjaga anggota tubuhnya dan
berusaha mengarahkan anggota tubuhnya dalam kecintaan kepada Allah.
4.
Mempelajari Sîrah Perjalanan Nabi Muhammad
Mempelajari sîrah
perjalanan hidup Nabi Muhammad merupakan faktor penguat iman karena pada diri
beliau tersimpan akhlak yang mulia dan contoh yang sangat indah. Siapa pun yang
mau mempelajari sîrah Rasulullah yang terdapat dalam al-Qur’an dan
hadits Nabi maka akan menjadikannya terpacu untuk semakin cinta kepada Nabi
yang membuahkan semangat tinggi untuk mencontoh beliau dalam ucapan dan
perbuatannya.
Sebuah contoh, jika
mencermati hadits bahwa beliau adalah manusia yang paling baik akhlaknya, tidak
berkata kotor, sangat sopan kepada pelayannya. Bukankah semua itu akan
membangkitkan semangat kita untuk menirunya?
5.
Merenungi Keindahan Agama Islam
Sesungguhnya Islam
adalah agama yang indah dalam semua bidang. Aqidahnya paling benar, akhlaknya
paling indah, serta hukumnya paling adil dan bijaksana. Bila hal ini telah
tertanam dalam hati maka seseorang akan merasakan kelezatan iman dalam hati.
Rasulullah bersabda:
ثَلاَثٌ
مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلاَوَةَ الإِيمَانِ أَنْ يَكُونَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ
أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا ، وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لاَ يُحِبُّهُ
إِلاَّ لِلَّهِ ، وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِى الْكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ
يُقْذَفَ فِى النَّارِ
“Ada tiga hal,
apabila ada pada diri seorang maka dia akan merasakan lezat/manisnya iman:
apabila Allah dan rasul-Nya lebih dia cintai daripada selain keduanya; apabila
mencintai seorang dia mencintainya tidak lain karena Allah; dan orang yang
takut untuk kembali kepada kekufuran sebagaimana dia tidak ingin dicampakkan ke
dalam Neraka.” (HR. Bukhari 1/22 dan Muslim 1/66)
Maka golongan yang
ketiga tersebut tidak mau kembali kepada kekufuran. Mengapa?! Karena dia masuk
Islam berdasarkan ilmu dan kemantapan hati. Dia betul-betul yakin akan
keindahan agama Islam dibandingkan dengan agama-agama lainnya.
6.
Membaca kisah-kisah salaf shalih
Kisah-kisah para
salaf shalih, khususnya para sahabat Nabi bertabur dengan pelajaran berharga
dan iman. Siapa pun yang mau mencermati sîrah perjalanan mereka, akhlak
mereka, kesungguhan mereka dalam mengikuti Nabi, konsentrasi mereka dalam
menjaga iman, rasa takut mereka dari dosa, riya’, nifaq (kemunafikan),
dan semangat mereka dalam ibadah dan amal shalih yang tercatat dalam dalam
kitab-kitab tarikh (sejarah), sîrah, zuhud, dan lainnya maka akan
tergerak hatinya untuk meniru keindahan hidup mereka. Sungguh benar ucapan
Syaikhul Islam tatkala mengatakan, “Siapa saja yang lebih menyerupai mereka,
maka keadaannya akan semakin sempurna.”
7.
Memikirkan kekuasaan Allah dalam makhluk-Nya
Allah telah
menganjurkan kepada umat manusia untuk merenungi dan memikirkan keajaiban
makhluk-makhluk ciptaan-Nya.
إِنَّ فِى خَلْقِ ٱلسَّمَـٰوَٰتِ
وَٱلْأَرْضِ وَٱخْتِلَـٰفِ ٱلَّيْلِ وَٱلنَّهَارِ وَٱلْفُلْكِ ٱلَّتِى تَجْرِى فِى
ٱلْبَحْرِ بِمَا يَنفَعُ ٱلنَّاسَ وَمَآ أَنزَلَ ٱللَّهُ مِنَ ٱلسَّمَآءِ مِن
مَّآءٍۢ فَأَحْيَا بِهِ ٱلْأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا وَبَثَّ فِيهَا مِن كُلِّ
دَآبَّةٍۢ وَتَصْرِيفِ ٱلرِّيَـٰحِ وَٱلسَّحَابِ ٱلْمُسَخَّرِ بَيْنَ ٱلسَّمَآءِ
وَٱلْأَرْضِ لَءَايَـٰتٍۢ لِّقَوْمٍۢ يَعْقِلُونَ ﴿١٦٤﴾
Sesungguhnya dalam
penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang
berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah
turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah
mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan
pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh
(terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.
(QS. al-Baqarah [2]: 164)
Perhatikanlah secara
saksama keajaiban-keajaiban makhluk Allah di sekitar Anda; langit, bumi,
matahari, bulan, rembulan, bintang, malam, siang, gunung, pohon, lautan,
sungai, hewan, bahkan keajaiban ciptaan Allah yang ada pada diri kita sendiri
terdapat pelajaran berharga yang bila kita merenunginya maka akan menambah iman
kita kepada Allah.
8.
Semangat beramal shalih
Di antara faktor
penguat iman yang sangat penting adalah semangat untuk mengerjakan amal shalih
ikhlas karena Allah dan selalu kontinu menjaganya. Sesungguhnya setiap amal
shalih yang dilakukan oleh seorang muslim akan semakin menambah kuatnya iman
sebab iman itu bertambah dengan ketaatan.
Dan ibadah yang
disyari’atkan itu bermacam-macam modelnya, adakalanya dengan hati, lisan, dan
anggota badan. Contoh amalan hati ialah ikhlas, cinta, tawakal, takut,
berharap, ridha, sabar, dan sebagainya. Contoh amalan lisan ialah membaca
al-Qur’an, istighfar, takbir, tasbih, tahlil, shalawat, dan sebagainya. Adapun
contoh ibadah amalan badan ialah wudhu, shalat, shadaqah, haji, dan sebagainya.
Oleh karena itu, para ulama salaf selalu
mengatakan, “Marilah duduk sebentar bersama kami untuk menambah iman.”
Mudah-mudahan Allah
masih memberikan kesempatan di sela-sela kehidupan kita untuk senantiasa
menambah iman, sehingga ketika ajal menjemput kita, insya Allah kita meninggal
dalam keadaan membawa iman. Amin
أَقُوْلُ قَوْلِي
هَذا أَسْتَغْفِرُ اللهَ إِنّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرّحِيْمِ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.