Kamis, 23 Oktober 2014

Faktor-Faktor Penyebab Bertambahnya Iman

Alfaqih Warsono



Faktor-Faktor Penyebab Bertambahnya Iman
إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ   اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن. أمّا بعد: أيُّهَا الْحاضِرُوْن رحمكم الله إِتَّقُوااللهَ. قال اللهُ : اعوذ بالله من الشيطان الرجيم، يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
Mengenal faktor-faktor kembang kempisnya iman sangatlah penting bagi seorang hamba sebab iman adalah kunci kebahagiaannya di dunia dan akhirat. Maka hendaknya setiap hamba yang ingin meraih kebahagiaan berupaya serius untuk mengetahui faktor-faktor bertambahnya iman lalu merealisasikannya dalam kehidupan ini sehingga imannya semakin mengakar dalam hati. 
Syaikh Abdurrahman as-Sa’di berkata, “Seorang hamba yang beriman selalu berusaha menerapkan dua hal:
Pertama: Menguatkan fondasi-fondasi keimanan dan cabangnya dengan mengilmui dan mengamalkannya.
Kedua: Berusaha semaksimal mungkin untuk menangkis segala hal yang dapat mengotori imannya dan berusaha untuk mengobatinya sebelum terlambat.
Sidang Jumat,
Allah menjadikan segala sesuatu pasti ada sebabnya, demikian halnya dengan iman, Allah telah menjadikan beberapa faktor bertambahnya iman dalam al-Qur’an atau melalui lisan rasul-Nya, di antaranya adalah:
1.   Menuntut ilmu syar’i
Ini adalah faktor yang paling penting, yaitu menuntut ilmu syar’i yang bersumber dari al-Qur’an dan sunnah Rasulullah sesuai dengan pemahaman salaf shalih. Bertambahnya iman dengan sebab ilmu dari sisi ketika dia keluar menuntut ilmu, duduk di majelis ilmu, mempelajari masalah ilmu, dan mengamalkan ilmu.
Sungguh betapa banyak ayat-ayat al-Qur’an dan hadits Nabi yang menunjukkan tentang keutamaan ilmu. Hal itu karena ilmu adalah sarana yang mengantarkan seorang untuk beribadah kepada Allah secara benar.
Namun, perlu diketahui bahwa ilmu yang bermanfaat dan dianjurkan oleh syari’at adalah ilmu yang membuahkan amal karena ilmu hanyalah sarana belaka, sedang intinya adalah amal. 
2.  Membaca al-Qur’an dan merenunginya
Ini juga faktor yang sangat penting untuk bertambahnya iman sebab Allah menurunkan al-Qur’an kepada para hamba-Nya sebagai petunjuk, cahaya, rahmat, dan peringatan. Oleh karena itu, Allah mengabarkan bahwa orang-orang yang beriman apabila membaca al-Qur’an maka akan bertambah iman mereka.
إِنَّمَا ٱلْمُؤْمِنُونَ ٱلَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ ٱللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ ءَايَـٰتُهُۥ زَادَتْهُمْ إِيمَـٰنًۭا وَعَلَىٰ رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ ﴿٢﴾
Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakal. (QS. al-Anfâl [8]: 2)
Namun, perlu ditandaskan bahwa maksud membaca al-Qur’an yang merupakan faktor penyubur iman di sini bukan hanya sekadar membaca, melainkan membacanya dan memahami makna kandungannya serta mengamalkan isinya. Oleh karena itu, Allah mengabarkan bahwa tujuan inti al-Qur’an ini diturunkan adalah untuk dipelajari dan direnungi bersama.
كِتَـٰبٌ أَنزَلْنَـٰهُ إِلَيْكَ مُبَـٰرَكٌۭ لِّيَدَّبَّرُوٓا۟ ءَايَـٰتِهِۦ وَلِيَتَذَكَّرَ أُو۟لُوا۟ ٱلْأَلْبَـٰبِ ﴿٢٩﴾
Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran. (QS. Shâd [38]: 29)
3.  Memahami nama dan sifat Allah
Memahami nama dan sifat Allah akan menjadikan hamba makin mengenal Allah dan takut kepada-Nya sehingga memotivasi dirinya untuk berbuat amal ketaatan. 
Seorang ulama salaf mengatakan, “Barangsiapa semakin mengenal Allah akan semakin takut kepada Allah.” 
Contohnya, jika seorang hamba mengetahui dari lubuk hatinya bahwa Allah Maha mendengar dan melihat maka hal itu akan menjadikan dirinya untuk menjaga anggota tubuhnya dan berusaha mengarahkan anggota tubuhnya dalam kecintaan kepada Allah.
4.  Mempelajari Sîrah Perjalanan Nabi Muhammad
Mempelajari sîrah perjalanan hidup Nabi Muhammad merupakan faktor penguat iman karena pada diri beliau tersimpan akhlak yang mulia dan contoh yang sangat indah. Siapa pun yang mau mempelajari sîrah Rasulullah yang terdapat dalam al-Qur’an dan hadits Nabi maka akan menjadikannya terpacu untuk semakin cinta kepada Nabi yang membuahkan semangat tinggi untuk mencontoh beliau dalam ucapan dan perbuatannya. 
Sebuah contoh, jika mencermati hadits bahwa beliau adalah manusia yang paling baik akhlaknya, tidak berkata kotor, sangat sopan kepada pelayannya. Bukankah semua itu akan membangkitkan semangat kita untuk menirunya?
5.  Merenungi Keindahan Agama Islam
Sesungguhnya Islam adalah agama yang indah dalam semua bidang. Aqidahnya paling benar, akhlaknya paling indah, serta hukumnya paling adil dan bijaksana. Bila hal ini telah tertanam dalam hati maka seseorang akan merasakan kelezatan iman dalam hati. Rasulullah bersabda:
ثَلاَثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلاَوَةَ الإِيمَانِ أَنْ يَكُونَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا ، وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لاَ يُحِبُّهُ إِلاَّ لِلَّهِ ، وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِى الْكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِى النَّارِ
“Ada tiga hal, apabila ada pada diri seorang maka dia akan merasakan lezat/manisnya iman: apabila Allah dan rasul-Nya lebih dia cintai daripada selain keduanya; apabila mencintai seorang dia mencintainya tidak lain karena Allah; dan orang yang takut untuk kembali kepada kekufuran sebagaimana dia tidak ingin dicampakkan ke dalam Neraka.” (HR. Bukhari 1/22 dan Muslim 1/66)
Maka golongan yang ketiga tersebut tidak mau kembali kepada kekufuran. Mengapa?! Karena dia masuk Islam berdasarkan ilmu dan kemantapan hati. Dia betul-betul yakin akan keindahan agama Islam dibandingkan dengan agama-agama lainnya. 
6.  Membaca kisah-kisah salaf shalih
Kisah-kisah para salaf shalih, khususnya para sahabat Nabi bertabur dengan pelajaran berharga dan iman. Siapa pun yang mau mencermati sîrah perjalanan mereka, akhlak mereka, kesungguhan mereka dalam mengikuti Nabi, konsentrasi mereka dalam menjaga iman, rasa takut mereka dari dosa, riya’, nifaq (kemunafikan), dan semangat mereka dalam ibadah dan amal shalih yang tercatat dalam dalam kitab-kitab tarikh (sejarah), sîrah, zuhud, dan lainnya maka akan tergerak hatinya untuk meniru keindahan hidup mereka. Sungguh benar ucapan Syaikhul Islam tatkala mengatakan, “Siapa saja yang lebih menyerupai mereka, maka keadaannya akan semakin sempurna.”  
7.   Memikirkan kekuasaan Allah dalam makhluk-Nya
Allah telah menganjurkan kepada umat manusia untuk merenungi dan memikirkan keajaiban makhluk-makhluk ciptaan-Nya.
إِنَّ فِى خَلْقِ ٱلسَّمَـٰوَ‌ٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَٱخْتِلَـٰفِ ٱلَّيْلِ وَٱلنَّهَارِ وَٱلْفُلْكِ ٱلَّتِى تَجْرِى فِى ٱلْبَحْرِ بِمَا يَنفَعُ ٱلنَّاسَ وَمَآ أَنزَلَ ٱللَّهُ مِنَ ٱلسَّمَآءِ مِن مَّآءٍۢ فَأَحْيَا بِهِ ٱلْأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا وَبَثَّ فِيهَا مِن كُلِّ دَآبَّةٍۢ وَتَصْرِيفِ ٱلرِّيَـٰحِ وَٱلسَّحَابِ ٱلْمُسَخَّرِ بَيْنَ ٱلسَّمَآءِ وَٱلْأَرْضِ لَءَايَـٰتٍۢ لِّقَوْمٍۢ يَعْقِلُونَ ﴿١٦٤﴾
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan. (QS. al-Baqarah [2]: 164)
Perhatikanlah secara saksama keajaiban-keajaiban makhluk Allah di sekitar Anda; langit, bumi, matahari, bulan, rembulan, bintang, malam, siang, gunung, pohon, lautan, sungai, hewan, bahkan keajaiban ciptaan Allah yang ada pada diri kita sendiri terdapat pelajaran berharga yang bila kita merenunginya maka akan menambah iman kita kepada Allah.
8.  Semangat beramal shalih
Di antara faktor penguat iman yang sangat penting adalah semangat untuk mengerjakan amal shalih ikhlas karena Allah dan selalu kontinu menjaganya. Sesungguhnya setiap amal shalih yang dilakukan oleh seorang muslim akan semakin menambah kuatnya iman sebab iman itu bertambah dengan ketaatan.
Dan ibadah yang disyari’atkan itu bermacam-macam modelnya, adakalanya dengan hati, lisan, dan anggota badan. Contoh amalan hati ialah ikhlas, cinta, tawakal, takut, berharap, ridha, sabar, dan sebagainya. Contoh amalan lisan ialah membaca al-Qur’an, istighfar, takbir, tasbih, tahlil, shalawat, dan sebagainya. Adapun contoh ibadah amalan badan ialah wudhu, shalat, shadaqah, haji, dan sebagainya.  Oleh karena itu, para ulama salaf selalu mengatakan, “Marilah duduk sebentar bersama kami untuk menambah iman.”
Mudah-mudahan Allah masih memberikan kesempatan di sela-sela kehidupan kita untuk senantiasa menambah iman, sehingga ketika ajal menjemput kita, insya Allah kita meninggal dalam keadaan membawa iman. Amin
أَقُوْلُ قَوْلِي هَذا أَسْتَغْفِرُ اللهَ إِنّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرّحِيْمِ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.